LIga Futsal Bandung Kulon Segera di Mulai

20 Nov

Berdasarkan informasi dari ketua DPC Bandung Kulon Bapak Radi Nurdin Isya Allah Liga Futsal DPC Badung Kulon akan segera di mulai lagi akhir November ini. yang akan diikuti oleh 4 team yag tak asing lagi bagi kita (team papan atas diwilayahnya masig-masing)

1. HADE FC dengan para pemain: Yudi Cahyadi, Dedi Rukmana, Yayat Supriatna, Andry Zaeni, Yanna Kustian , Radi Nurdin, Sholeh Muslim, Agan, Wanda Adinugraha, Tyan Sofyan, Saepul Adnand.

2. AHER FC dengan para pemain: Ersa Triansyah, Budi, Arief Gatot, Agus Miftah Kurniawijaya, Ari Muhamad Safe’i, Agus Wahyudi, Topan Muhamad Saleh, Agus Suprianto, Ikhsan, Ust. Beben.

3. NAGABONAR FC dengan para pemain : Nur Rohman, Tio, Wahono, Andan R, Hilman Al Gazi, Yoyon Sofyan, Deden Munazat, Suryadi, Ade Candra, Agus Sandi, Ust. Toki4. ADEM FC: dengan para pemain Heru Mulyadi, Nandang Jamiat, Jajang, Mulyadi, Mudzakir, Ori Bukhori, Edwin, Ust. Jajang Yunadi, Mulyana, Ust. Margono

sementara itu masih ada ikhwah yang belum tercantum dalam daftar dan menurut ketua DPC Bandung kulon masih membuka pendaftaran bagi kader DPC yang belum ter daftar
admin.deperawarmun

PM Turki Tayyip Erdogan: Israel Negara Teroris

20 Nov

 

 

ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) – Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan  menuduh Israel  melaksanakan “aksi teroris” dalam pemboman yang dilakukan oleh rezim Zionis itu atas Gaza, Senin.

“Mereka yang mengaitkan Islam dengan terorisme menutup mata mereka dalam menghadapi pembunuhan massal umat Islam, memutar balik kepala mereka dari pembantaian (Israel-Red) anak-anak di Gaza,” kata Erdogan dalam konferensi  Dewan Islam Eurasia di Istanbul.

“Untuk alasan ini, saya mengatakan bahwa Israel adalah negara teroris, dan tindakan negara itu adalah tindakan teroris.”

Erdogan mengunjungi Kairo pekan ini, dan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Mesir Muhammad Mursi. Pada konferensi pers bersama pada hari Sabtu, kedua belah pihak menyerukan gencatan senjata.

Perdana menteri Turki tersebut mengatakan kekuatan dunia tidak menghentikan serangan Israel. “Pihak yang memiliki kekuatan yang tidak proporsional adalah jelas,” katanya.

..Mereka yang mengaitkan Islam dengan terorisme menutup mata mereka dalam menghadapi pembunuhan massal umat Islam, memutar balik kepala mereka dari pembantaian (Israel-Red) terhadap anak-anak di Gaza..

Hubungan antara Israel dan Turki, pernah menjadi satu-satunya sekutu negara Muslim bagi Israel, hancur setelah marinir Israel menyerbu kapal bantuan kemanusiaan Mavi Marmara yang berusaha untuk membuka blokade laut Israel di Jalur Gaza pada 2010 lalu.  Sembilan aktivis warga Turki tewas dalam bentrokan dengan prajurit Israel di kapal tersebut.

Ankara mengusir duta besar Israel dan membekukan kerjasama militer setelah sebuah laporan PBB atas insiden itu dirilis pada bulan September tahun lalu.

Awal bulan ini Turki membuka sidang in absentia terhadap empat mantan komandan militer Israel selama serangan kapal Mavi Marmara tahun 2010.

Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu akan melakukan perjalanan ke Gaza pada hari Selasa dengan sekelompok menteri luar negeri dari Liga Arab.

Hingga hari ke enam, bombardir brutal Israel di Jalur Gaza yang dimulai sejak Rabu (14/11/2012) telah menewaskan lebih dari 100 warga Palestina dan melukai lebih dari 700 lainnya. (an/Reuters)

Rabbi Israel:Tentara Israel Harus Belajar Kejahatan Tentara Bashar

20 Nov


ISRAEL.(voa-islam.com) – Senin, 19 November 2012, Seorang Rabbi yahudi, Yakob Yoseph putra dari seorang kepala Rabbi entitas zionis dan pembimbing spiritual bagi partai kanan ekstrem Odafea Yoseph, menasehati tentara Israel agar belajar dari tentara rezim Suriah, cara membantai musuh dan menghancurkannya.

Rabbi Yakob Yoseph berkata dalam khutbah yang disampaikan di kota Hebro “Tentara Israel harus belajar dari Suriah bagaimana membunuh dan menghancurkan musuh” sambil mengacu pada milisi Bashar Al-Asad yang mempraktekkan kejahatan paling jelek dalam membantai rakyat Suriah yang bergerak dalam revolusi semenjak 20 bulan menuntut lengsernya rezim Bashar.

Sayangnya, mungkin Rabbi pura – pura lupa bahwa tentara pendudukan Israel melakukan berbagai jenis kejahatan, bahkan mereka diklasifikasikan sebagai kelompok yang melawan kemanusiaan, dengan membantai rakyat Palestina sepanjang tahun karena pendudukan. Hal itu yang menjadikan mereka dan tentara rezim Suriah sama – sama bengis, brutal, dan represif dalam membantai rakyat. Ditambah lagi, pembantaian – pembantaian yang dilakukan oleh tentara Israel mendapatkan restu dari Rabbi.(usamah/islam)

Sampingan

Kelompok Freemason dan Gagasan Pluralisme Agama (1)

11 Des

Kelompok Freemasonry/Retakingamerica

Oleh, Adnin Armas M.A

Faham bahwa pada intinya semua agama sama tidak terlepas dari pengaruh Freemason. Awalnya bermula ketika pengikut Freemason membentuk gerakan The Theosophical Society. Dalam perkembangannya, The Theosophical Society ikut menyumbang bagi terwujudnya hikmah abadi (Sophia perennis). Pemikiran para tokoh Sophia perennis seperti Rene Guénon dan Frithjof Schuon tidak terlepas dari ajaran dalam Freemason.

Freemason dan Teosofi

Freemason adalah sistem moral khusus, ditutupi dengan kiasan serta diilustrasikandengan simbol-simbol.[1] Para sejarawan dari kalangan Freemason berpendapat paling tidak terdapat 3 teori yang menjelaskan sebab-musabab munculnya Freemason. Pertama, Freemason muncul sangat lama sekali seiring dengan klaim ritual Freemason itu sendiri,yaitu ketika Raja Salomo mendirikan Bait Suci dan Freemason sampai kepada kita sehingga kini sekalipun mekanismenya tidak diketahui. Kedua, Freemason adalah hasil dari karya para pembuat bangunan pada zaman pertengahan. Ketiga, ritual Freemason berasal dari Laskar Kristus yang menjaga Bait Suci Salomo (King Solomon’s Temple) atau dikenal juga sebagai Ksatria Bait Suci (Knight Templar).[2]

Freemason telah tersebar di benua Eropa. Salah satu fakta awal yang tertulismenunjukkan bahwa cabang Freemason telah ada di Inggris pada tahun 1641. Robert Moray, salah seorang keluarga raja (Royal family), telah masuk menjadi anggotaFreemason di Edinburgh pada tanggal 20 Mei 1641. Selain itu, Elias Ashmole, masihdalam lingkungan keluarga Raja Inggris, menulis dalam buku diarinya bahwa ia telahmenjadi anggota Freemason di Lancashsire, pada tanggal 16 Oktober 1646.[3]

Babak baru perkembangan Freemason adalah pada tanggal 24 Juni 1717.Sebabnya, pada tanggal tersebut Freemason telah menjadi organisasi Nasional dengan didirikannya Grand Lodge of England, yang merupakan gabungan dari 4 cabang Freemason. Para pengikut Freemason dalam Grand Lodge of England akan mengikuti agama yang semua manusia setuju… yaitu, menjadi Manusia yang Baik dan Benar (Religion is which all men agree… that is, to be Good Men and True).

Dengan terbentuknya Grand Lodge of England, gerakan Freemason semakin merebak sehinggaberkembang melintasi benua Eropa sehingga ke benua Amerika. George Washington, yang menjadi President pertama Amerika Serikat pada tanggal 30 April 1789 adalah seorang anggota Freemason. Selain itu, para penanda tangan Deklarasi KemerdekaanAmerika yang ditanda tangani pada tanggal 4 Juli 1778 oleh William Hoper, Benjamin Franklin, Matthew Thornton, William Whipple, John Hancock, Phillip Livinston danThomas Nelson, kesemua mereka adalah pengikut Freemason.

Setelah mengurai sejarah Freemason dengan sangat ringkas, ada baiknya kita melihat bagaimana pengikut Freemason ikut mempelopori terbentuknya paham yang menyamakan agama. George Felt, seorang Freemason Yahudi, pada tanggal 7 September 1875 memberikan kuliah tentang “The Lost Canon of Proportion of the Egyptians,” di apartment Helena Petrovena Blavatsky (1831-1891), seorang aristokrat Rusia yang meninggalkan suami dan kemewahan harta karena merantau ke pegunungan Tibet selama bertahun-tahun. George Felt memfokuskan materi kuliahnya kepada penafsiran mistist terhadap ajaran (tradisi) Mesir yang hilang. Salah seorang peserta yang mengikuti kuliah tersebut, Henry Steel Olcott, seorang pengikut Freemason di New York, mengusulkan supaya semua peserta (berjumlah 17 orang) yang telah mengikuti kuliah George Felt agar membentuk sebuah kelompok yang akan meneliti lebih mendalam lagi mengenai tradisi kuno.

Blavatsky, guru Olcott menyetujui proposal tersebut. Sotheran, seorang Freemason, mengusulkan nama The Theosophical Society (Masyarakat Teosofis) bagi kelompok tersebut. Akhirnya, pada tanggal 17 November, 1875 diadakan pertemuandengan 18 orang (termasuk George Felt) dan pada tanggal itu ditetapkan sebagai awal berdirinya The Theosophical Society.

Dalam pidato peresmiannya, kolonel Henry Steel Olcott (1832-1907), berharap kelompok tersebut akan membuat penelitian dalam perbandingan agama dan juga untuk menemukan “ancient wisdom,” khususnya dalam sumber sumber primer dari semua agama, buku-buku Hermes dan Veda (primeval sourceof all religions, the books of Hermes and the Vedas), dengan perkataan lain dalamFilsafat Abadi.[4]

Setelah kematian Olcott pada tahun 1907, posisi ketua dipegang oleh Annie Wood Besant (1847-1933). Besant, berasal dari Inggris, masuk menjadi anggota Theosophical Society pada tahun 1889 dan menjadi ketua gerakan tersebut dari tahun 1907 sampai akhir hidupnya (1933). Menurut Besant, teosofi ataupun agama universal (universal religion) dibangun atas 2 fondasi, yaitu Tuhan sebagai immanent sekaligus transendent dan solidaritas atau persaudaraan semua manusia. Sebuah doktrin keagamaan akan diuji dengan prinsip Semper, ubique et ab omnibus (Selalu, dimana saja dan dari semua).Besant juga merumuskan ajaran teosofis sebagai berikut:

(1) The unity of God (kesatuanTuhan). Ajaran mendasar dari teosofi sebagaimana semua gama adalah kebenaran agamauniversal.

(2) The Trinity of the manifested God (Inkarnasi Tuhan dalam Trinitas) Tuhantermanifestasikan sebagi Logos.

(3) The hierarchy of beings (tingkatan wujud).

(4) Universal brotherhood (persaudaraan universal), yang berbeda dengan konsep‘kesetaraan’ (equality) ataupun ‘demokrasi’ (democracy).

Besant menyatakan tujuan Masyarakat Teosofis adalah mengajarkan kepada pengikutnya bahwa agama-agama adalah ungkapan dari hikmah ilahi yang lahir dan berasal dari Zat yang satu. Oleh sebab itu, keragaman dan perbedaan dalam manifestasi lahiriah dan bentuk bukanlah inti dari ajaran agama. Semua agama memiliki keaslian dan kebenaran karena berasal dari Zat yang satu.[5]

Ringkasnya, sejak dibentuk oleh 18 orang anggota di New York, The Theosophical Society telah berkembang menjadi organisasi internasional. Pada tahun 1879, markasnya dipindahkan ke Bombay, India. Tiga tahun setelah itu (1882), markasnya sekali lagi dipindahkan ke Adyar, pinggiran Madras. Akhir abad 19, The Theosophical Society telah memiliki 500 cabang dalam 40 Negara di Asia dan Barat, termasuk cabang yang ada di Perancis, yang diikuti oleh Gérard Encausse (m. 1916) pada tahun 1887.[6] (bersambung).

Catatan Kaki

[1] E. L. Hawkins, “Freemasonry,” dalam Encyclopaedia of Religion and Ethics, editor James Hastings, jilid6 (New York: Charles Scribner’s Sons), hlm. 120.

[2] Christopher Knight & Robert Lomas, The Hiram Key: Pharaohs, Freemasons and the Discovery of theSecret Scrolls of Jesus), hlm. 19-20.

[3] Francis A. Yates, The Rosicrucian Enlightenment

[4] Bruce F. Campbell, Ancient Wisdom Revived: A History of the Theosophical Movement (Berkeley:University of California Press,) hlm. 29. Selanjutnya diringkas Ancient Wisdom Revived.

[5] Annie Besant, “Theosophical Society,” dalam Encyclopaedia of Religion and Ethics, editor JamesHasting, Jilid 12, 300-02.

[6] Bruce F. Campbell, Ancient Wisdom Revived, hlm. 43.

Islam

10 Des

Nasihat

10 Des

KONSTALASI POLITIK AKHIR JAMAN

7 Des

Beberapa hari terakhir pikiran saya “sangat bergairah” untuk menganalisa fenomena global yang akhir-akhir ini terjadi: revolusi dan kerusuhan-kerusuhan di Timur Tengah, perang kata-kata para pemimpin dunia, dan berbagai langkah politik strategis negara-negara besar dan negara-negara stategis di Timur Tengah. Kegairahan saya bertambah besar setelah membaca beberapa artikel di beberapa blog dan situs independen, tentang “persiapan Iran menghadapi kedatangan Imam Mahdi”, invasi Libya oleh sekutu sebagai tanda-tanda akhir jaman, reaksi Cina atas fenomena revolusi Timur Tengah, dan terakhir adalah artikel tentang pertentangan antara presiden Rusia Dimitri Medvedev dengan perdana menteri Vladimir Putin atas konflik yang terjadi di Libya.

Dalam kasus terakhir Israel Shamir, seorang yahudi Kristen warga Israel yang aktif menentang zionisme dalam blog-nya yang terkenal tgl 13 April lalu menuliskan artikel berjudul “Foreboding of Storm – Medvedev vs Putin”, berisi tentang pertikaian terbuka antara Dimitri Medvedev dan Vladimir Putin atas krisis Libya. Disebutkan perseteruan terbuka tersebut dimulai setelah Medvedev menolak rencana kedatangan Moammar Ghadafi yang hendak pergi ke Rusia atas ijin Putin. Kemungkinan Ghadafi hendak meminta suaka atau sekedar meminta dukungan Rusia dalam masalah yang dihadapi negerinya. Selain itu Medvedev juga memerintahkan wakil Rusia di PBB untuk tidak menolak resolusi penerapan zona larangan terbang atas Libya.

Karena sikap Medvedev tersebut Putin meradang dan mengecam pedas Medvedev dan juga para pemimpin barat atas kebijakan keras mereka terhadap Libya. Ia menyebut intervensi barat sebagai “perang salib baru” dan meminta para pemimpin barat, termasuk Medvedev, untuk “bertobat” dan “meminta ampun kepada Tuhan” atas pertumpahan darah di Libya. Medvedev yang selama ini dianggap hanya sebagai “anak buah yang patuh”-nya Putin, membalas kecaman itu. “Berani-beraninya mengatakan perang salib,” komentarnya atas kecaman Putin sebelumnya.

Yang menarik dari perseteruan Medvedev dengan Putin adalah bahwa fenomena revolusi di Timur Tengah telah memicu terjadinya polarisasi yang tajam di kalangan polisisi Rusia. Sebagian, dipimpin oleh Putin, melihat Amerika cs, yang tidak lain adalah ZOGs (zionist occupied goverments alias pemerintahan-pemerintahan yang dikendalikan oleh semangat zionisme yahudi) berada di balik fenomena tersebut dan tengah berupaya memperkuat posisinya atas dominasi global sekaligus mengancam kekuatan yang dianggap menjadi pesaingnya seperti Cina dan Rusia serta negara-negara independen lainnya seperti Iran. Sebagian lainnya, termasuk Medvedev, adalah fihak yang menjadi bagian dari zionisme. Fakta bahwa Medvedev telah berani secara terbuka melawan Putin menunjukkan bahwa zionisme telah melakukan konsolidasi di Rusia.

Sejak runtuhnya regim Uni Sovyet, Rusia dikuasai oleh regim ZOG dan negeri Rusia jatuh terpuruk secara ekonomi karena kekayaan negara dikuasai para “oligarch” dan “mafiya” yahudi. Putin yang sangat nasionalis berhasil mengembalikan kejayaan negara setelah menggusur kekuasaan para “oligarch” dan “mafiya”. Sebagian dari mereka melarikan diri, sebagian lainnya ditangkap dan dipenjara. Namun kaum zionis dan ZOGs (zionist occupied goverments) selalu mengintai untuk kembali menancapkan pengaruhnya di Rusia atau pun merongrong kekuatan Rusia, namun Putin tetap teguh. Di antara upaya merongrong kekuatan Rusia adalah dengan menggunakan tameng gerilyawan Chechnya serta regim ZOG Georgia yang dua tahun lalu menyerang wilayah protektorat Rusia, Ossetia Selatan. Namun Putin tetap teguh.

Perlu dicatat di sini bahwa zionisme adalah bukan lagi sekedar faham yang memperjuangkan kembalinya bangsa yahudi ke Palestina, melainkan telah berkembang menjadi faham yang ingin menjadikan yahudi sebagai penguasa dunia yang milestonenya, setelah pendirian negara Israel tahun 1948 adalah pembentukan negara Israel Raya yang terbentang antara Mesir hingga Irak serta dibangunnya kembali Haikal Sulaiman. Namun berbeda dengan Haikal Sulaiman sebagaimana jaman Nabi Sulaiman yang digunakan sebagai tempat memuja Tuhan yang Esa, Haikal Sulaiman yang bakal dibangun nantinya adalah tempat memuja setan.

Sejak ditinggalkan Sulaiman ajaran, kaum yahudi memang telah banyak berubah dan didominasi oleh ajaran penyembahan berhala dan simbol-simbol materialisme lainnya. Beberapa nabi yang diturunkan Tuhan, termasuk Zakharia, Yahya (John) dan Isa (Yesus) gagal mengembalikan yahudi ke ajaran monotheisme yang murni.

KEWASPADAAN CINA

Mungkin saja Revolusi Arab yang dipicu oleh peristiwa pembakaran diri seorang pemuda di Tunisia akhir tahun lalu adalah sebuah gerakan spontan. Tapi penyebarannya hingga saat ini tidak bisa dinafikan peran inteligen ZOGs. Ketika kerusuhan baru mulai merembet ke Libya misalnya, para zionis neocon dan media massa Amerika sudah memprovokasi pemerintah Amerika untuk melakukan tindakan militer atas Libya. Seorang tokoh yahudi Perancis, Bernard-Henri Levy bahkan secara terbuka telah melakukan tekanan kepada Presiden Nicholas Sarkozy untuk melakukan aksi militer di Libya, mendorong Perancis menjadi negara pertama yang menerjunkan militernya di Libya dan negara pertama yang mengakui pemerintahan pemberontak di Benghazi.

Sikap pilih kasih juga menjadi tanda keterlibatan ZOGs. Mereka mengecam Iran dan Syria bahkan melakukan aksi militer di Pantai Gading dan Libya, namun diam seribu bahasa saat rejim Sunni Bahrain dengan bantuan militer Saudi Wahabiyah, Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Qatar membantai rakyatnya yang mayoritas Shiah. Hingga saat ini bahkan pelanggaran berat HAM masih terus berlangsung di Bahrain yang dilakukan pemerintah terhadap rakyatnya. Misalnya saja Abdul Kareem al-Fakhrawi, pengusaha terkenal Bahrain, pada hari Selasa (12/4) tewas dalam ruang interogasi polisi. Namun salah satu pelanggaran yang paling menyayat perasaan adalah saat tentara regim Bahrain dan negara-negara pendukungnya menyerbu rumah sakit tempat para korban kerusuhan dirawat, menyeret para korban dari ranjang perawatan dan menembaki mereka di depan rumah sakit.

Sebagaimana Putin, pemerintah Cina juga telah lama melihat zionisme sebagai ancaman serius. Dari peristiwa Tragedi Tiannanmen hingga kerusuhan antar etnis di Provinsi Uighur unsur-unsur keterlibatan zionisme sangat kentara. Begitu juga dalam gerakan revolusi yang tengah melanda Timur Tengah dan Afrika.

Cina telah berulangkali menuduh negara-negara barat telah melakukan campur tangan di berbagai penjuru dunia, termasuk di Cina, dengan menggunakan isu HAM, berdasarkan laporan yang dibuat oleh organisasi dan lembaga-lembaga yang dibiayai mereka. Cina juga telah melihat bagaimana organisasi-organisasi dan LSM binaan barat telah dilengkapi dengan berbagai perlengkapan modern untuk melakukan gerakan-gerakan subversif di negara-negara sasaran.

Koran Washington Post bulan Maret lalu menurunkan laporan tentang keterlibatan departemen luar negeri Amerika membiayai perusahaan-perusahaan berbasis teknologi untuk melakukan aksi-aksi inteligen di negara Libya, Tunisia, Mesir hingga China. Disusul kemudian baru-baru ini kantor berita AFP melaporkan bahwa departemen luar negeri Amerika telah melatih ribuan pemberontak yang kemudian dikirim kembali ke negara-negara asalnya untuk melakukan aksi-aksi massa di negara-negara sasaran termasuk Tunisia, Mesir, Syria, Iran, dan China.

Beberapa aktifis “demokrasi” yang baru-baru ini menghadapi masalah hukum di Cina mendapatkan bantuan hukum dari LSM “Freedom Now” yang didirikan dan dibiayai oleh Council on Foreign Relations (CFR), LSM zionis Amerika yang sangat berpengaruh yang anggota-anggotanya termasuk para birokrat tinggi Amerika termasuk para menteri dan presiden.

Pada bulan Maret lalu blog Ugly Truth menuliskan laporan investigatif menarik berjudul “Target China” yang diantaranya menulis:

“Para kapitalis internasional yang menjalankan media massa barat akhir-akhir ini berteriak-teriak atas penahanan “aktifis HAM” Liu Xiaobo, seorang agen penting yang digunakan untuk mengakhiri pemerintahan Cina yang kuat dan aktif secara militer untuk digantikan dengan pemerintahan model barat yang lemah dijalankan oleh regim yang korup yang mudah dikendalikan. Dukungan terhadap Liu Xiaobo bahkan lebih besar dari yang dilaporkan media massa, termasuk bantuan hukum melalui “Freedom Now” binaan Council on Foreign Relations (CFR). Harus dicatat bahwa “Freedom Now” juga berperan aktif mendukung oposisi Syria yang tengah menggoyang pemerintahan Bashar Assad.”

“Freedom Now”, menurut Ugly Truth, juga berperan sebagai penasihat hukum aktifis HAM Cina lainnya yang ditahan, Gao Zhisheng. Gao yang keluarganya kini hidup nyaman di Amerika, telah menulis surat kepada parlemen Amerika (Congress) berisi laporan pelanggaran HAM di Cina. Para politisi Jerome Cohen, Irwin Cotler, dan David Kilgour adalah orang-orang yang aktif memimpin kampanye dukungan bagi Liu Ziaobo dan Gao Zhisheng. Ketiganya juga aktif mengkampanyekan gerakan HAM di seluruh dunia yang tujuan sebenarnya adalah menggoyang pemerintahan-pemerintahan yang ingin diganti dengan pemerintahan baru yang lebih akomodatif.”

Meski tampak terhormat: menjadi “pejuang HAM dan demokrasi”, namun orang-orang seperti Cohen, Cotler, Kilgour, Liu Ziaobo dan Gao Zhisheng serta orang-orang “Freedom Now” dan para patronnya di CFR yang pada akhirnya berpatron pada para kapitalis internasional yahudi adalah orang-orang paling jahat dalam sejarah kejahatan umat manusia.

Baru-bari ini kantor berita Inggris Reuters melaporkan bahwa, “Penangkapan-penangkapan yang dilakukan Cina dilandasi oleh kekhawatiran adanya konspirasi asing. … Para pemimpin Cina percaya bahwa para pembangkang dalam negeri dan para pendukungnya di luar negeri tengah berupaya melemahkan dan pada akhirnya menumbangkan pemerintahan komunis Cina. Beberapa pernyataan terakhir dari para pejabat Cina mengumandangkan peringatan tentang konspirasi yang didukung oleh pemerintahan barat yang anti-Cina.”

Menurut Reuters pemerintah Cina melihat bahwa “revolusi-revolusi warna” yang selama beberapa tahun terakhir (Revolusi Mawar, Revolusi Orange, Revolusi Cedar, Revolusi Hijau, Revolusi Kaus Merah dll) adalah hasil dari operasi inteligen barat. Revolusi yang kini melanda Timur Tengah juga tidak bisa dilepaskan dari peranan barat.

Tentu saja pemerintah Cina bukan sekedar paranoid atas suatu “teori konspirasi”, pernyataan Reuters menunjukkan fakta bahwa Cina mengetahui dengan pasti apa saja di balik peristiwa-peristiwa yang terjadi di negerinya, tapi juga siapa di balik peristiwa-peristiwa tersebut.

BELARUS-SYRIA-IRAN

Baru-baru ini terjadi sebuah “serangan teroris” berupa ledakan bom di kereta api bawah tanah di kota Minsk, Belarusia. Atas peristiwa itu Presiden Belarusia, President Alexander Lukashenko, tanpa ragu menyebutnya sebagai suatu “hadiah dari luar negeri”.

Lukashenko bukan tanpa dasar menyebut serangan tersebut merupakan konspirasi asing untuk mendestabilisasikan negerinya. Dengan kebijakan-kebijakan politik dan ekonominya yang anti-asing dan pro-kepentingan nasional, Lukashenko telah menjadi musuh pemerintahan-pemerintahan ZOGs serta media massa barat serta para kompradornya yang berkedok pejuang HAM dan demokrasi. Mereka semua gencar menuduh pemerintahan Lukashenko sebagai “tidak sah” setelah gagal menggantinya dengan pemerintahan yang pro-zionis barat.

Bersama Lukashenko, Putin, dan pemerintah Cina, adalah pemerintah Syria dan Iran yang mengecam konspirasi barat dalam gerakan-gerakan politik anti-pemerintah yang melanda negeri mereka. Iran, dengan pengalaman pahitnya diperintah oleh regim ZOG Shah Pahlevi, tegar menghadapi konspirasi “Revolusi Hijau” yang melanda negeri itu tahun 2009 dan baru-baru ini gagal dihidupkan kembali menyusul terjadinya revolusi Tunisia dan Mesir. Syria-pun tampaknya akan bisa mengatasi gerakan anti-pemerintahan yang akhir-akhir ini menghantam negerinya, kecuali ada intervensi langsung dari barat. Setidaknya Syria masih mendapatkan dukungan kuat tetangga-tetangganya, yaitu pemerintah Lebanon, Iran, HAMAS dan Hizbollah yang sama-sama sedang menghadapi musuh yang sama: zionis Israel. Turki yang sejak insiden Mavi Marmara menjauh dari Israel dan mendekat ke kubu Iran-Syria — bersama Iran, Syria dan Irak, Turki baru saja menerbitkan visa bersama, membuat Amerika akan berfikir 10 x untuk menyerang Syria dengan dalih “melindungi rakyat Syria dari regim otoriter Bashar al Assad”.

PENUTUP

Nabi Muhammad S.A.W meramalkan: sebelum datangnya kiamat umat Islam akan memerangi umat yahudi dan mengalahkan mereka. Pada saat itu orang-orang yahudi akan diburu seperti binatang dan harus bersembunyi di balik batu-batu dan pepohonan. Namun kala itu bahkan batu dan pepohonan akan berpihak kepada umat Islam.

Awalnya saya bingung menganalisis ramalan tersebut dengan kondisi umat Islam sekarang ini. Bahkan dengan seluruh negara Islam bergabung, tidak akan bisa mengalahkan Amerika secara militer. Kini saya tahu, dengan dukungan Cina dan Rusia umat Islam bisa mengalahkan zionis Amerika-Israel dan sekutu-sekutunya.

Dan bila saatnya pertempuran itu terjadi, umat Kristen Eropa dan Amerika yang sadar dengan kejahatan zionis, akan bangkit dan berpihak pada kaum muslim.
Diposkan oleh cahyono adi di 07:01

SUKSES KARIR & RUMAH TANGGA, MUNGKINKAH?

7 Des

Ketika disuruh memilih satu di antara dua, yang perlu kita lakukan adalah mengambil pilihan yang dinilai memiliki bobot lebih serta mempersiapkan diri menanggung semua konsekuensi atas pilihan tersebut. Tidak ada masalah. Masalah muncul ketika kita diharuskan menjalani kedua pilihan tersebut secara bersamaan. Hal terebutlah yang dihadapi muslimah saat ini, menjalani profesionalitas kerja dan memenuhi kewajibannya sebagai istri untuk suaminya serta ibu bagi anak-anaknya. Hal ini tidak mudah, mengingat satu sama lain terkadang menuntut perlakuan lebih pada saat bersamaan. Ketika memilih salah satu dirasa tidak mungkin, lantas apa yang harus dilakukan?

Menurut Ust. Subkhi, istri yang bekerja harus tetap dapat menjadi solusi atas berbagai permasalahan keluarga dan bukan menambah permasalahan tersebut. Oleh karena itu, pintar membagi waktu antara bekerja dan mengurus rumah tangga adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi. Namun demikian, tidak semua muslimah pandai melakukannya. Sehingga, muslimah atau ibu yang bekerja di luar rumah harus menentukan skala prioritas.

Bagaimanapun juga, istri yang bekerja di luar rumah harus atas seizin suami. Hal ini menandakan bahwa mencari nafkah bagi seorang istri hukumnya adalah mubah dan bukannya wajib sebagaimana dibebankan kepada suami. Sudah selayaknya kalau seorang wanita yang telah menikah lebih mendahulukan keluarga daripada pekerjaannya. Istri yang mengabdi kepada suami di dalam rumah jauh lebih mulia di mata Allah daripada istri yang bekerja di luar rumah. Mengenai hal ini, Hj. Ani Rukmini mengingatkan kaum muslimah bahwa ketaatan istri kepada suami adalan bagian dari keimanan istri yang tersebut. Lantas, bagaimana dengan kebutuhan ekonomi yang tidak tercukupi hanya dari penghasilan suami?

Hj. Rr. Ina Wiyandini punya solusinya. Menurutnya, karier terbaik bagi seorang wanita yang telah berumah tangga adalah dengan merintis bisnis rumahan yang bisa dioperasikan dari dalam rumah sehingga tidak menelantarkan tanggung jawabnya mengurus rumah tangga. Ya, banyak sekali bisnis rumahan yang bisa kita kembangkan. Bisnis kue kering seperti yang ditekuni Ina adalah salah satu contohnya. Selain itu, kita bisa mengembangkan bisnis konveksi, membuka kios bahan kebutuhan pokok, katering, dan lain sebagainya.

Pertanyaannya, bukankah merintis usaha lebih menyita perhatian daripada bekerja di instansi pemerintah maupun swasta? Alih-alih bisa memberikan perhatian lebih bagi anak dan suami, bisa jadi bisnis rumahan tersebut malah menguras habis perhatian dan waktu kita di rumah.

Kalau begitu kejadiannya, sekarang saatnya kita berkaca pada wanita karir dan pebisnis ulung zaman Rasulullah. Siapa lagi kalau bukan Siti Khadijah. Beliau adalah contoh sukses wanita karier pertama dalam sejarah Islam yang bukan hanya berbisnis dalam skala regional, tetapi juga internasional (ekspor impor). Namun demikian, beliau tidak mengabaikan perannya sebagai istri seorang Rasul, ibu bagi anak-anaknya, maupun ibu bagi kaum mukmin.

Nah, bukankah Islam memang membuka lebar pintu karier seorang wanita yang bekerja? Selama hal tersebut diniatkan karena mengharap ridha-Nya dan dilaksanakan dalam koridor yang telah ditentukan, tentu ibu yang bekerja tidak akan menimbulkan permasalahan. Semua ada di tangan Anda, wahai muslimah… [Muslik]

NAHEED NENSHI: MUSLIM PERTAMA YANG MENJADI WALIKOTA CALGARY KANADA

7 Des

Subhanallah! Begitulah kata yang pantas diungkapkan bagi pencapaian Naheed Nenshi yang berhasil menjadi walikota muslim pertama setelah memenangkan pemilihan umum dengan suara mutlak di kota Calgary, sebuah kota besar di Kanada yang mayoritas beragama Kristen. Menurut media Kanada, kemenangan Nenshi diraih berkat karisma dan penampilan apa adanya Nenshi. Dia yang mempunyai selera humor tinggi ini dinilai berhasil meyakinkan konsituennya dengan program yang realistis selama kampanye. Selain itu, Nenshi juga mampu me-menage komunitasnya yang tidak hanya ada di dunia nyata tapi juga di dunia maya. Di ranah maya, ia memiliki jutaan ‘rakyat’. Kepada mereka, Nenshi berbagi cara terbaik membangun Calgary. “Melalui Twitter, saya kerap mendapat masukan berharga,” katanya.

Nenshi sendiri lahir di Toronto, Kanada. Dia adalah keturunan India meski keluarganya tinggal di Tanzania. Pria berusia 39 tahun ini meraih gelar Bachelor of Commerce dari University of Calgary. Gelar master diraihnya di bidang Kebijakan Publik di Harvard University. Ilmu yang didapat dari Harvard University dijadikan bekal bagi Nenshi untuk mencalonkan diri sebagai walikota. Saat terpilih, ia menyampaikan rasa tidak percayanya akan perhatian dan publikasi media atas dirinya yang begitu luar biasa. Tidak hanya media di Kanada, tapi juga media internasional seperti CNN, Time, Al-Jazeera dan beberapa kantor berita berskala internasional lainnya yang telah memuat kisahnya. “Mereka tiba-tiba menjadi ‘peduli’ dan menyorot yang akan saya lakukan setelah menang dengan mengaitkan latar belakang agama saya,” katanya. [Ali, sumber Islamonline & Al-Jazeera]

MENJUAL ISLAM DEMI DOLAR

3 Des

Wawancara Prof Dr Hj Huzaemah Tahido Yanggo, MA , Pakar Perbandingan Mazhab Hukum Islam dengan Sabili

Adalah Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Prof Dr Huzaemah Tahido Yanggo yang lantang mengemukakan hal ini. Peraih gelar doktor bidang fiqih dari Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir ini, tanpa beban, menyatakan ada kepentingan materi di balik munculnya berbagai paham liberal di masyarakat. Demi dolar, itu kata-kata yang tepat untuk sebuah paham yang mengusung liberalisme.

Setelah laporan dari wartawan-wartawan Sabili yang ditugasi mewawancarai sejumlah narasumber terkait paham liberal, masuk ke meja redaksi. Sejumlah fakta dan data dari nara sumber terkait soal dana menjadi jawaban kenapa para pengusung paham liberal acap kali melontarkan pemikiran-pemikiran nyeleneh.

Menurut penerima penghargaan atas prestasi kepemimpinan dan manajemen peningkatan peranan wanita dari menteri negara peranan wanita RI tahun 1999 ini, tangan-tangan asing menyokong para pengusung paham liberal itu di Indonesia untuk kepentingan mereka.

Berdasar pengamatan mantan anggota komisi fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu, selama ini di lapangan, dukungan pihak asing tersebut dilakukan melalui berbagai proyek, seperti pengadaan buku-buku, seminar, lokakarya dan penelitian-penelitian, terutama yang mengusung pemikiran liberal. “Kalau tidak dari bantuan asing, darimana mereka mencetak buku-buku karyanya,” tandas ibu satu putra yang bernama Syarif Hidayatullah ini.

Lain Prof Huzaemah, lain pula Ketua KISDI Adian Husaini. Cendekiawan Muslim yang baru saja meraih gelar doktor di salah satu universitas di Malaysia ini mengakui, umat Islam kadang terlambat merespon munculnya paham liberal karena kaum Muslimin menganggap pemikiran dan kajian ilmiah tidak lebih penting dari politik, ekonomi dan lainnya.

“Politik, ekonomi dan lainnya penting, tapi ilmu lebih penting sebab ilmu adalah landasan tegaknya iman. Jika ilmu rusak, akan lahir ulama rusak yang lebih bahaya daripada orang kafir yang rusak,” tandasnya.

Soal menjamurnya paham liberal, Adian mempunyai pandangan sendiri. Menurut Anggota Komisi Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini, paham bebas yang cenderung kebablasan ini akan terus muncul sepanjang masa, sebab ada pihak-pihak yang menjadi produsen, distributor, pengecer dan pengasongnya. Khusus di Indonesia, paham liberal ini mulai hidup sejak tiga puluh tahun lalu. Kalau saat ini paham liberal marak, sangat dapat dimaklumi sebab mereka sedang menuai hasilnya. “Para pendukung pemikiran nyeleneh ini bisa saja dari perorangan, lembaga, bahkan negara,” tandas pengamat politik Islam yang menjadi salah seorang garda terdepan dalam membantah pemikiran-pemikiran liberal ini.

Pendapat dua orang cendekiawan Muslim di atas bisa jadi mewakili sebagian pandangan umat Islam Indonesia. Perihal kepentingan uang di balik munculnya pemikiran-pemikiran liberal di Indonesia, dapat dicocokkan dengan sejumlah fakta di lapangan.

Pada kata pengantar Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam (CLD KHI) misalnya, secara gamblang, Tim Pengarusutamaan Gender (TPG) Pimpinan Musdah Mulia mengucapkan terima kasih pada The Asia Foundation (TAF), sebuah LSM internasional yang acap kali memberikan bantuan dana kepada para NGO lokal. Menurut sejumlah kalangan, sudah barang tentu ucapan terima kasih TPG kepada TAF itu bukan sekadar basa-basi, namun benar-benar ada maksudnya.

Hal ini diperkuat oleh pendapat salah seorang pejabat Departemen Agama yang tidak mau disebutkan namanya. Kepada SABILI, pejabat ini menyatakan, untuk mengegolkan CLD KHI, The Asia Foundation mengucurkan dana sebanyak enam miliar rupiah. Dana sebesar itu digunakan untuk melakukan penelitian lapangan ke sejumlah daerah. “Dana itu tidak ada yang gratisan,” tandas sumber SABILI itu.

Soal kucuran dana pihak asing tersebut juga diakui sendiri oleh Koordinator Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdalla. Saat diwawancarai Majalah Hidayatullah Desember 2004 lalu, Ketua Lakpesdam NU ini mengaku dapat kucuran dana sebesar 1,4 miliar rupiah per tahun dari TAF untuk tujuan mendorong politik sekular di Indonesia.

Sayangnya SABILI tidak memperoleh tanggapan soal ini dari Ulil. Saat SABILI mengonfirmasi soal kebenaran dana di atas, pentolan kelompok JIL ini menolak diwawancara. Bahkan saat wartawan SABILI meminta waktu untuk wawancara, Ulil malah menjawab “Saya tidak bersedia diwawancarai SABILI”. Ketika SABILI balik bertanya kenapa ia tidak bersedia diwawancarai, Ulil balik menjawab serupa, “Begini, saya nggak mau diwawancarai SABILI.” Setelah Ulil menjawab itu, telepon pun terputus. Setelah itu, Ulil tidak pernah menjawab meski sekali pun telepon dan sms dari SABILI.

Seorang profesor hukum yang tidak bersedia namanya disebut memaparkan pengalamannya. Saat diundang anggota DPD memberikan masukan soal hukum Islam di DPR beberapa waktu lalu, ia merasakan adanya kepentingan asing di balik paham liberal. Menurut ceritanya, saat kasus revisi Kompilasi Hukum Islam (KHI) mencuat ke permukaan, sejumlah orang dari LSM asing tertentu mendatangi kediamannya. Mereka meminta sang profesor menulis pembaruan KHI dengan imbalan puluhan juta rupiah.

Namun dengan nada halus, sang profesor menolaknya. Tak berhenti sampai di situ. Besoknya, mereka kembali mendatangi sang profesor dan memintanya kembali menulis pembaruan KHI. Tentu saja mereka menyediakan imbalan yang lebih besar lagi. Namun profesor itu kembali menolaknya. Padahal, mereka sudah menyediakan sebuah secarik kertas sebagai kontrak penulisan. “Saya menolaknya karena mencium ada kepentingan tidak baik dalam kontrak tersebut,” katanya.

Kepada SABILI, pria yang pernah menikahkan pasangan beda agama Dedi Corbuzier dan Karlina ini menolak bila disebut sebagai anggota JIL pimpinan Ulil Abshar Abdalla. Saat diwawancarai SABILI, ia berkali-kali menolak disebut aktivis JIL. “Saya harus tegaskan dulu bahwa saya bukan aktivis JIL, tapi kalau saya diminta mengisi oleh JIL, sesuai latar belakang, saya akan mengisi,” kata Dosen UIN Syarif Hidayatullah ini.

Zainun juga menolak dianggap sektarian. Sebagai seorang akademisi, ia mengaku bisa saja berada di mana-mana, baik di DDII, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dan lainnya. Bahkan jika para aktivis Ahmadiyah atau Syiah mengundangnya, ia bersedia menghadirinya. “Bukan berarti saya masuk kelompok mereka,” katanya.

Untuk menangkal serangan kelompok liberal tersebut, Adian Husaini mengatakan, yang menjadi prioritas utama adalah melahirkan sebanyak-banyaknya cendekiawan Muslim yang mampu menjawab tantangan pemikiran tersebut, mampu memahami Islam dengan baik dan memahami pemikiran Barat, Kristen, Yahudi dan pemikiran sesat lainnya.

Adian mengutip kisah Sayyidina Umar bin Khaththab ra. Umar menangis bahagia saat seseorang mengritiknya. Adian belum melihat budaya kritik mengritik ini tumbuh di internal umat Islam. Kritik kepada seseorang, menurutnya, masih dinilai sama dengan menjatuhkan. “Ini yang tidak benar. Tradisi kritik ini sulit berkembang jika budaya ilmu tidak berkembang,” tegasnya.

Adian boleh jadi benar. Kehancuran Islam bukan disebabkan kuatnya musuh-musuh Islam, tapi lebih disebabkan lemahnya ketahanan internal umat Islam sendiri. Jika umat Islam kokoh, serangan sedahsyat apapun yang datang dari musuh-musuh Islam, tidak akan mudah menjungkirbalikkan posisi umat. Jadi, sudah semestinya, umat Islam terus membentengi diri dengan akidah dan pemahaman Islam yang benar.

Daftar 50 TOKOH JIL INDONESIA

A. Para Pelopor
1. Abdul Mukti Ali
2. Abdurrahman Wahid
3. Ahmad Wahib
4. Djohan Effendi
5. Harun Nasution [1]
6. M. Dawam Raharjo [1]
7. Munawir Sjadzali
8. Nurcholish Madjid [1][2]

B. Para Senior
9. Abdul Munir Mulkhan [1]
10. Ahmad Syafi’i Ma’arif [1][2]
11. Alwi Abdurrahman Shihab
12. Azyumardi Azra [1]
13. Goenawan Mohammad
14. Jalaluddin Rahmat [1][2]
15. Kautsar Azhari Noer
16. Komaruddin Hidayat
17. M. Amin Abdullah
18. M. Syafi’i Anwar
19. Masdar F. Mas’udi [1]
20. Moeslim Abdurrahman
21. Nasaruddin Umar
22. Said Aqiel Siradj [1]
23. Zainun Kamal

C. Para Penerus “Perjuangan”
24. Abd A’la
25. Abdul Moqsith Ghazali [1]
26. Ahmad Fuad Fanani
27. Ahmad Gaus AF
28. Ahmad Sahal
29. Bahtiar Effendy
30. Budhy Munawar-Rahman
31. Denny JA [1]
32. Fathimah Usman
33. Hamid Basyaib
34. Husein Muhammad
35. Ihsan Ali Fauzi
36. M. Jadul Maula
37. M. Luthfie Assyaukanie [1]
38. Muhammad Ali
39. Mun’im A. Sirry
40. Nong Darol Mahmada
41. Rizal Malarangeng
42. Saiful Mujani
43. Siti Musdah Mulia [1][2]
44. Sukidi
45. Sumanto al-Qurthuby
46. Syamsu Rizal Panggabean
47. Taufik Adnan Amal
48. Ulil Abshar-Abdalla [1][2][3]
49. Zuhairi Misrawi
50. Zuly Qodir